A. Pengertian Penduduk
Pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis
kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi,
tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang
menyatakan distribusi frekuensi.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua
orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain
orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu.
Ilmu Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang
masalah-masalah kependudukan. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang
berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan
potensial.
B. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat,Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowskimengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenaikebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
C. Pengertian masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilahsociety) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia
dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan,
serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia
kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakan (society) adalah
wadah segenap antar hubungan social yang terdiri atas banyak sekali
kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap kelompok terdiri atas
kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya
dalam bermata pencaharian.
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat
pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat
agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai
kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur
politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakatband,
suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang
berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata
socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata
sosial.
Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap
anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan
bersama.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat ,
dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (modern).
Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana
(primitif), pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam
kelompok social atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai.
Apa Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan?
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan
yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia
yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang
saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan –
peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang
menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek
moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya
waktu.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia
(masyarakat) tersebut.
D. Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai penelitian Antropologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat korelasi di
antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota
masyarakat secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan
suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau
begitu, pada sisi mana kebudayaan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu kepribadian?
Jawabnya, jika kita dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu
sendiri. Saat pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segala sesuatu yang
terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang
logis, normal serasi, dan selaras dengan kodrat alam tabiat asasi manusia dan
sebagainya.
F.Budaya Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban
Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk
merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat,
keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara
spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal
seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari
periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan
kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai
bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme,
humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik,
argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia,
kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran
rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita
rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih
lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik
dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra,
sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya
dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut
umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan
dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau
kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika
dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa
Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan
masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik,
berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman
Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan
migrasi manusia.
Sumber:
katuuk, Neltje. F, Harwayantiyoko.1996. MKDU Ilmu Sosial
Dasar. Jakarta:Penerbit Gunadarma